Jumat, 19 Maret 2021

Sukses Dengan AKM(Asesmen Kompetensi Minimum)

 

 

Salam literasi dan selalu semangat, Pada malam ini saya  diacara" Public Speaking for Teacher" diperkenalkan dengan seorang Ahli Peneliti Muda Indonesia yang luar biasa berbagi ilmu untuk para guru Indonesia yang sudah berkeliling Dunia Beliau bernama Bagus Hari Prakoso .  

Dengan adanya AKM atau Asesmen Kompetensi Minumum apakah akan pengganti Ujian Nasional ? Pertanyaan tersebut bergema dari seluruh rakyat Indonesia.

Beliau seorang Banserev bukan ahli pendidikan dengan latar belakang yang berbeda memberikan manfaat yang besar bagi kita semuanya.Sebelum webinar dilaksanakan hasil angket dari 10 pertanyaan An AKM, banyak yang mengisi rata-rata 30% dari guru SD,SMP dan SMA. Memperoleh informasi lebih proaktif dalam mencari  kebijakan. Hasil dari supervisi belum semua menyelesaikan 10 pertanyaan. Yang menjawab benar 30 % sisanya belum siap Asemen Kompetensi Minimum. Tidak memberikan angket tidak akan tahu pemahamannya. Jumlah terkait dengan kerangka literasi, Asesmen Kompetensi Minimum identik dengan literasi dan numerasi.

Literasi 34% dengan latar belakang guru bidang ovokat literasi atau numerasi hanya 15 % artinya pemahaman kontruksi 15% kurang optimal ketika sampai lagi bisa berubah. 

Literasi yang berkarakter  angkanya sangat kecil, Asesmen Kompetensi Minimum yang skor 6,3 yang mampu menjawab benar  numerasi yang berceritakan yang Hot ada 53 %. Kontruksi soal kognitif belum maksimal hanya 15% yang menjawab benar yang perlu mendapat perhatian betul-betul memhami kerangka.

Pemberian angket yang akan mengikuti webinar   ada perbandingan yang memberikan secara global tidak secara langsung untuk yang kita hadapi upaya yang maksimum. Sosialisasi 2 jam masih kurang waktunya untuk kontruksi soal 4-5 jam  tidak bisa peningkatan juga. 

Untuk guru sepertinya belum paham Asesmen Kompetensi Minimum terus presentasi wajar belum siap  sepenuhnya  masih banyak waktu yang dibutuhkan nanti  yang akan datang di bulan  September  untuk An AKM semoga lebih siap.

Mempublikasikan karya tulis akan menyadari bahwa mampu  menulis alamiah dan non alamiah ini adalah hasil dari kerja keras yang dapat menghasilkan suatu prestasi.

Hobi bisa mempengaruhi pola pikir kemampuan untuk menulis web  banyak jalan-jalan untuk tampil di nasional dari menulis. Orang suka menulis pasti menulis  tapi orang yang suka membaca belum tentu bisa menulis,  hasil dari membaca menulis bisa presentasi ke luar negeri untuk menambah wawasan yang dimiliki.

Ketika ingin berbicara dengan latar belakang muncul  di soal mengapa perlu Asesmen Kompetensi Minimum karena tidak jauh dari abad 21  kebutuhan berdaya saing.

Terdapat banyak pendapat  tentang apa saja  keterampilan abad 21 , salah satu pendapat adalah 4C (Critical thinking atau berpilir kritis adalah semua hal  tentang keterampilan menyesaikan masalah. Creativity (kreatifitas)adalah tentang keterampilan berpikir outside the box, mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan sesuatu, inovasi dan penemuan baru. Collaboration (kolaborasi) adalah keterampilan bagaimana seseorang bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dengan  orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Commulatiom (komunikasi) adalah keterampilan seseorang untuk menyampaikan dan berbagi pemikiran , pertanyaan, gagasan, dan solusi mereka dengan cara terbaik.

Bisa dilalui oleh An Asesmen Kompetensi Minimum dalam pembelajaran apa yang cocok? Bagaimana kita menciptakan inovasi apakah hasilnya sulit? kalau masih menggunakan Ujian Nasional bisa dijurnal ketika tahu perangkap Asesmen Kompetensi Minimum.

Merdeka belajar ada unsur pengganti Ujian Negara secara subsistansinya seperti apa ketika ditanya UjianNasional atau AsesmenKompetensiMinimum dijawab di tujuan paling utama desain. Murid kita belum mengahasilkan skor yang penting menjadi pemikiran maka diperlukan Asesmen Kompetensi Minimum.

Sistim evaluasi dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minumum untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Semoga dengan berlangsungnya Asesmen kompetensi Minimum maka peningkatan siswa untuk berkarakter sangat diutamakan bagi seluruh siswa yang ada di Indonesia dan kecakapan abad ke 21  menjadi hal yang paling utama.












     

                                                               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dongkrak Kiat RA Kartini Di Era Milenial

                                                                                         Dongkrak kiat Raden Ajeng Kartini di Era Millinial ...