Selasa, 09 Maret 2021

Semangat Menulis Buku Nonfiksi 7 Hari






 Selamat malam teman-teman salam lilerasi selalu

Pada malam yang barokah ini saya diperkenalkan dengan seseorang yang memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak.  Berliau bernama Musiin bisa dipanggil Bu Iin , seorang guru Bahasa Inggris yang mempunyai prestasi sampai Guru berinovasi sampai  ke Tingkat Nasional. 

Melihat prestasi yang diraihnya sangat luar biasa, bisa mencontoh kepada anak bangsa yang pandai membaca dan menulis, yang melahirkan sebuah hasil karya yang inovatif.Merupakan sebuah warisan semoga kaum konsumen  sebagai penikmat seni dapat menambah pengetahuan.

Beliau alumni kelas menulis yang kemudian mendapat tantangan dari Prop.Eko. Katanya beliau bersembilan telah menaklukan tantangan, bukunya telah dipajang di toko buku Gramedia secara onlane maupun offline. Buku karya beliau berjudul "Literasi Digital Nusantara."

Prop Eko kata Beliau diibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberi kita banyak pilihan banyak pilihan banyak  masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri kita masing-masing tergantung pada diri sendiri. Bahan makanan yang disediakan Prof.Eko, bisa kita peroleh di Prof Ekoji Channel seperti yang disampaikan Prof Eko. 

Jadi dalam menulis bisa saja tentang kesenangan , kegemaran, cerita, kesedihan sesuatu yang disukai dan dicintai, pengalaman, pengetahuan, keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. 

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. Setiap orang mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Jadi tergantung pada dirinya sendiri apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak? Atau hanya dikeluar dalam bentuk pengajaran di kelas- kelas obrolan atau cerita yang tidak meninggalkan jejak kebadian.

Menulis tidak semudah berbicara justru tantangannya sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan melahirkan cinta menulis. Dengan kecintaan menulis maka lahirlah tulisan-tulisan yang mempunyai makna yang dapat dibaca oleh masyrakakat yang cinta terhadap ilmu pengetahuan.

Beliau mengatakan sebelum menulis buku harus mempunyai alasan terlebih dahulu. Adapun alasannya sebagai berikut: Satu, mewariskan ilmu lewat buku. Dua, Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpanjang di toko buku onlane maupun offline. Tiga, Mengembangkan profesi sebagai seorang guru. Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis. 

Pramoedya Ananta Toer berkata,"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Maka menulislah itu bekerja untuk pengabdian. Menulis itu hasil dari tulisan sebagai peran antara kebaikan . Ketika menulis yang inspiratif yang dapat memotivasi yang lain, yang dapat menenangkan hati orang lain maka kita sudah berbagi kebaikan dengan orang lain, menulis mengabadikan cerita kehidupan kita atau perjalanan karir kita. 

"Dan  Iman Ghazali berkata,"Kalau kamu bukan anak raja, dan bukan ulama besar, maka menulislah. Jadi menulislah supaya ilmunya bertambah pengetahuannya, kecuali anak raja anak ulama besar tidak boleh menulis. Pengetahuannya sudah mendekati sempurna.

Beliau mengatakan pikiran menjadi penulis  di kelas OmJay untuk tantangan selama satu Minggu bersama Prof. Eka. waduh, mantap sekali tantangannya tercapai waktu dibutuhkan hanya sampai satu Minggu. Saya membutuhkan untuk laporan resume satu hari saja tidak cukup untuk satu kali pertemuan. Jadi dibutuhkan keterampilan membaca yang super sekali yang akan melahirkan sebuah buku.

Dalam penulisan buku Nonfiksi ada 3 pola yang diutamakan. 1. Pola hierarkis(Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke tahap sulit atau dari yang sederhana ke rumit). Contoh buku Pelajaran. 2. Pola Prosedurar(Buku disusun berdasarkan urutan proses. 3. Pola Klster (buku disusun secara poin per poin. Pola ini diterapkan pada biku-buku kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).Pola yang dipakai Beliau  dalam menulis buku Literasi Nusantara adalah pola ke-3 yaitu pola klaster.

Pola penulisan buku terdiri dari 4 langkah, yaitu 1. Pratulis 2. Menulis Draf 3.  Merevisi Draf 4. Menyunting Naskah, 5. Menerbitkan

Langkah pertama Pratulis, 1. Menentukan tema 2. Menentukan ide 3. Merencanakan jenis tulisan 4. Mengumpulkan bahan tulisan 5. Bertukar pikiran 6. Menyusun daftar 7. Meriset, 8. Membuat Mind Mapping, 9. Menyusun kerangka. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari 1. Pengalaman pribadi 2. Pengalaman orang lain 3. Berita di media masa 4. Status Facebook//Twiter/Whatsaap/Instagram 5. Imajinasi 6. Mengamati lingkungan 7. Perenungan, 8. Membaca buku.

Tema yang diangkat Beliau adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di Media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof. Ekoji Chanel dengan judul Digital Mindset(The Key to Transform Your Organization) yang pada waktu itu tayang 20 Maret 2020.

Referensi berasal dari data dan fakta yang Beliau peroleh dari literasi di Internet. Referensi terdiri dari : 1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, informal 2. Keterampilan lain yang diperoleh cecara formal, nonformal dan informal 3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini  4. Penemuan yang telah didapatkan 5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka Beliau ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Kerangka dari buku Beliau. BAB 1 Penggunaan internet .di Indonesia A. Pembagian Generasi Pengguna Internet B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet BAB 2 Media Sosial A. Media Sosial B. UU ITE C. Kejahatan di Media Sosial BAB Literasi Digital A. Pengertian B. Elemen C. Pengembangan D. Kerangka Literasi Digital E, Leve Kompetensi Lietasi Digital F. Manfaat G. Penerapan Literasi Digital H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara A. Keluarga B. Sekolah C. Masyarakat BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet+62 A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital di Indonesia A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset di Indonesia C. Membangun Digital Mindset Warganet+62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat Beliau mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel. Pak Yulius  adalah penulis hebat alumni gelombng 8 yang juga berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof.Eko. Dengan mengikuti langkah Beliau tulisannya menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Berikut ini adalah anotomi buku nonfiksi. Anatomi Buku terdiri dari 1. Halaman Judul 2. Halaman Persembahan(OPSIONAL)3. Halaman Daftar Isi 4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada yang berpengaruh) 5. Halaman Prakata 6. Halaman Ucapan Terimakasih (OPSIONAL) 7. Bagian/Bab 8. Halaman Lampiran 9. Halaman Glosarium 10. Halamn daftar Pustaka 11. Halaman Indeks 12. Halaman Tentang Penulis. 

Beliau menulis kembali dilangkah kedua yaitu Menulis Draf yaitu, 1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dngan prinsip bebas 2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

Langkah ketiga Merevisi Draf yaitu, 1. Merevisi sistimatika/stuktur tulisan dan penyajian 2. Memeriksa gambaran besar dari naskah. Langkah keempat yaitu menyuntunting naskah (PUEBI) yaitu, 1. Ejaan 2. Tata bahasa 3. Diksi 4. Data dan Fakta 5. Legalitas dan norma.  

Beliau mengatakan hanbatan-hambatan selama pembuatan buku yaitu, hambatan waktu, kreatifitas, tehnik, tujuan dan hambatan psikologis. Hambatan yang terakhir yaitu hambatan psikologis yang lebih berat. Hambatan ini berkaitan dengan deadine yang diberikan justru deadline yang menjadi trigger untuk segera menyelesaikan tulisan.

Cara mengatasinya beliau mengatakan, 1. Banyak membaca 2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber 3. Disiplin menulis setiap hari 4. Pergi ke pasar dan memasak ini menjadi mood booster untuk menulis lagi.

Beliau mengatakan kelebihannya adalah pada kemampuan mengendalikan fokus secara otomatis sebagai alat penerang semata, tanpa kemampuan membangun fokus niscaya juga tidak ada gunanya. Maka kemampuan mutlak yang dimiliki orang-orang mempunyai misi dan impian dalam kehidupannya.

Beliau mengatakan di Penerbit Andi, buku yang dicetak untuk setiap judul buku yang lolos tantangannya hingga menjadi buku. Menurut informasi ada 300 buku sebagai penulis mendapat buku gratis dari penerbit. Penulis bisa ikut menjualnya dengan diskon yang lebih besar jika yang memesan diri sendiri. 

Beliau mengatakan masalah plagiat bisa saja ditulis kembali namun kita sebagai penulis harus lebih banyak kosa kata tetapi kita tetap mencantumkan smbernya.

Tantangan menulis buku nonfiksi 7 hari, marilah kita mencontoh dengan kemampuan masing-masing yang paling utama adalah semangat dengan mendisiplinkan waktu. Sebab dengan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya akan menorehkan  hasil yang gemilang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dongkrak Kiat RA Kartini Di Era Milenial

                                                                                         Dongkrak kiat Raden Ajeng Kartini di Era Millinial ...