Rabu, 17 Maret 2021

Perjuangan Dikala Sakit Mendapat Barokah


Assalamualaaikum wr,wb,  salam literasi selalu. Pada malam yang sunyi ini saya mendapatkan  kabar dari seorang nara sumber yang inspriratif sekali walaupun dalam keadaan sakit, sampai bisa menyempatkan  diri membuat karya buku. Apalagi saya yang sehat jadi malu belum bisa membuat karya buku. Ini adalah sebuah teladan kepada kita semua walaupun dalam keadaan sakit bisa berkarya. Nara sumber untuk hari ini bernama Suharto,S.Pd.,M.Pd, nama panggilannya Harto/Cing Ato/Cang Ato. Berasal dari  Betawi Cakung mendapat tugas sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) Kementrian Agama di MTSN dengan bidang studi Fikih(PAI).

Dengan mendengar istilah  literasi dimana- mana baik melalui surat kabar , majalah televisi atau yang lainnya Cang Ato mencari arti malah sampai melihat kamus Bahasa Indonesia. Mulailah mencari pelatihan literasi  sampai postingan PTK Beliau berkenalan dengan Om Jay, Om Dedi,  Om Dian Kelana dan sebagainya.

Pada tahun 2015-2016 Beliau mengikutinya dengan kegiatan penulisan PTK, Public speaking, dan Writing Camp bath 6. Setiap mengikuti kegiatan pelatihan Beliau luncurkan sebuah buku.



Namun ketika Beliau sakit 2018 mengidap menyakit GBS(Guillain Barre Syndrome) penyakit yang mematikan seluruh syaraf untuk bernapas dibantu dengan ventilator dan oksigen. Tapi tidak patah semangat dengan diberikan penyakit Beliau serahkan kepada yang maha kuasa, alhamdulillah keajaiban Alloh datang membalas doanya yang dikabulkan. Walaupun sakit Beliau ingin menjadikan kebanggaan bagi murid-muridnya, anak keturunan dan temannya maka harus ada karya agar mepercayainya dan ngin menjadi income positif jika beliau sudah meninggal.

Cang Ato panggilan akrabnya tulisannya harus bermanfaat bagi orang lain dan bagi dirinya sendiri. Beliau senang menulis tentang motivasi hidup, maka setiap tulisan ada ruhnysa untuk menggerakkan orang untuk melakukan hal yang positif. 

Dukungan untuk menulis adalah keluarga yang paling utama, mereka secara bergantian merawatnya dan memberikan motivasi yang positif untuk kegiatan sehari-hari.
   
Penyakit yang dideritanya sedikit demi sedikit mendapat perubahan, sampailah Beliau bisa memegang Hp. Akhirnya dilacak akun Face book selama  3 hari akhirnya ketemu. Sejak itulah   Beliau postingkan  ketika beliau sakit mulai dari teman atau sahabatnya mengunjunginya  dalam keadaan  masih sakit.  Dari situlah semangat hidup berkorban mendapat motivasi kembali untuk menulis buku yang telah Beliau lakukan ketika masih sehat.

Akhirnya menceritakan perjalanan sakit untuk mengisi kekosongan, kalau kehabisan ide membaca buku, nonton televisi, Yau Tube atau melihat tulisan orang lain dan ikut mendengarkan Mario Teguh atau yang lainnya semua tulisannya di share ke Face book dan Blog.

Inilah ketika sakit bisa meluncurkan sebuah buku  dengan judul "Menuju Pribadi Unggul"  mengalir begitu saja sehingga Beliaupun bertanya pada diri sendiri .
.


Sekarang Beliau lebih rajin menulis sampai beberapa buku sudah diterbitkan, novel Betawi sudah sampai ke -28 yaitu: Belajar Tak Bertepi Kisah-kisah inspiratif mendidik diri, supaya ada motivasi dalam kehidupan.

Beberapa langkah yang harus diketahui sebagai penulis,yaitu :
1. Tulis yang apa kita bisa dan kuasai menulis apa yang kita bisa akan memudahkan kita untuk menulis.  ulailah dengan satu paragraf terlibih dahulu. Gunakan bahasa yang sederhana yang terpenting bisa  baca.
2.  Mulailah dari apa yang pernah kita alami. Tentunya berstuktur dengan baik sesuai dengan urutan             peristiwa.
3.  Buat tema agar pokus dalam tulisan. Misalnya tentang motivasi  traveling, kuliner, dll. Tulisan di           blog memasukan rumus 5 W+1 H.
4.  Kudu buat target dalam menulis.
5.  Kudu punya semangat. Jangan berharap apa yang kita diinginkan jika tidak ada faktor semangat.             Semangat yang mampu menyelesaikan tulisan menjadi sebuah buku. 
Pada waktu itu Beliau mengikuti puclic speaking dan kebetulan nara sumbernya Om Jay. Om Jay berkata," Tulis yang kita bisa, kuasai gunakan bahasa yang sederhana , cari di sekitar kita dan mulailah dari pengalaman kita alami."

Walaupun Cang Ato dalam keadaan  sakit tapi Beliau berjuang melawan penyakitnya, akhirnya  mendapat kesembuhan yang luar biasa , kesempatan menulislah yang dapat mengobati rindu untuk menulis sehingga menginspirasi karya buku yang mengoleksi kehidupannya.











2 komentar:

Dongkrak Kiat RA Kartini Di Era Milenial

                                                                                         Dongkrak kiat Raden Ajeng Kartini di Era Millinial ...