Sabtu, 20 Februari 2021

Tehnik Menulis di Buku Ajar Guru


                                                               Sumber : Google

Salam sejahtera untuk kita semua, menulis adalah curahan hati yang berupa ungkapan yang berarti yang akan  meningkatkan pemikiran yang positip sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pada kesempatan ini yang akan memberikan pencerahan  beliau bernama Joko Irawan Mumpuni.

Pada kesempatan ini masalah tulis menulis, saya mengharapkan pada posisi atas dengan puncak level yang teratas yang dapat menghasilkan prodak sebuah buku ,Industri penerbitan atau gambar besar yang berkaitan dengan stik holder yang terdiri dari penulis, pabrik kertas, editor,  toko buku dan sebagainya. Kita bisa diterbitkan secara profesional dan disebarkan seluruh Indonesia yang akan memberikan nafkah kepada banyak orang.

Ekosistem penerbitan yang disederhanakan ada 4 komponen. Yang pertama penerbit yang merupakan suplayer terhadap toko-toko buku yang ada. Dua penyalur yaitu yang bertanggung menyalurkan buku. Tiga pembaca, kita sebut target pasar atau pasar buku. Empat penulis, pelaku indistri yaitu penulis atau penerbit.

Menerbitkan buku dari satu buku merupakan sebuah proyek, dan buku dijual di toko buku tersebut. Untuk penyalur mendapatkan Rp.35.000 s/d 40.000, untuk penulis Rp.10.000. Bayangkan untuk  penulis selama  satu semester yang harus ditrasfer ke penulis.

Penghambat pertumbuhan industri penerbit atau literasi. Untuk minat baca yang masih kurang, kurangnya bahan bacaan dan kwalitas bacaan.  Minat nulis adanya budaya nulis, tidak tahu menulis dan penerbitan dan anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan. Apresiasi hak cipta termasuk pembajakan, duplikasi non legal dan perangkat hukum.

Literasi di Indonesia sangat rendah dalam minat baca, karena masih kurang orang suka membaca. dan untuk minat tulisnya sama kurang, maka semenjak dari kecil harus dibiasakan menulis yang baik dengan terbiasa maka bisa menerbitkan sebuah buku.

Naskah menjadi buku di toko buku dan buku ditangan pembaca. Naskah bisa terbit oleh penerbit maka untuk penerbitannya kemungkinan bisa ditolak atau diterima oleh penerbit. Penerbit naskah bukan editorial yang buruk, perbulan yang masuk 300-500 pada masa pandemi covid 19.  Yang ditrima hanya 50-60 buku untuk diterbitkan yang lainnya ditolak.

Pilihlah penerbit yang baik, diantanya : memiliki visi dan misi yang jelas, memiliki bussines core lini produk tertentu, pengalaman penerbit, Jaringan pemasaran, memiliki pencetakan sendiri, keberanian mencetak jumlah eksemplar dan kejujuran dalam pembayaran royalti.

Kata Prom 06-02-2006 " Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari..."

Ciri-ciri penerbit yang harus diwaspadai : hanya bertindak sebagai broker naskah, alamat tidak jelas, tidak ada dokumen perjanjian penerbit yang baik, tidak memikili jaringan pemasaran dan distribusi sendiri, tidak memiliki pencetakan sendiri, prosentasi royalti tidak wajar, dan laporan keuangan tidak jelas. 

Buku yag sudah diterbitkan oleh penerbit yang profesional seperti kepuasan bathin, reputasi kita akan naik, karir akan bertambah baik, uang bisa ditolak

Sistem penilaian di penerbitan yaitu editorial kurang dari 10%, peluang potensi pasar bobot kurang 50%. keilmuan bobot kurang dari30% dan reputasi penulis kurang dari 10%' Unuk pemula cari tema peluang pasar yang bagus dengan tema yang menarik supaya diterima oleh penerbit.

Untuk pemula ada kesempatan yang masuk ke penerbit mayor, market yang lebar like sekel pendek tiap tahun harus merepisi buku. 

"Bila kau bukan anak raja juga bukan anak ulama besar, maka menulislah" Kata Al Ghazali.

"Katakan pada Dilan, yang berat itu bukan rasa rindu, tetapi menulis buku. Biar aku yang menanggungnya",  dikutip dari film Dilan.

Untuk menumbukkan menulis di sekolah, gurunya harus pandai menulis begitu siswanya. jadi dari kebiasaan menulis akan timbul ide gagasan yang bermanfaat tumbuh berkembang berkesimbungan  lama-lama terbiasa yang akhirnya pandai menulis yang selanjutnya melahirkan sebuah buku.

Untuk menjadi orang yang berfikir idealis tema-temanya menjadi trendi di pasar buku namun bukan sekedar idealisme pesan- pesan moral disampaikan kepada masyarakat.

Buku bisa dikatakan bestseller jika dalam penjualannya terbaik tetapi tidak direncanakan  secara tiba-tiba ketika ada pemicunya. Jadi dengan jalan berdoa semoga termasuk bestseller.

Proses royalti akan dibayarkan setiap enam bulan sekali atau  setiap sementer, jadi setiap enam bulan dibayarkan..Seandainya dalam satu buku itu ada  pengarangnya empat orang , dipilih salah satunya untuk membuat surat kuasa maka diberikan untuk royaltinya. Kerja sama dikontrak selama sekitar berapa tahun, untuk pembayaranya sebagian dulu. kalau sudah habis kontrak naskahnya dikembalikan kembali.

Peluang dari penerbit tidak hanya sebagai penulis akan tetapi sebagai pemasaran boleh saja akan tetapi di wilayah tertentu jadi kerja sama.

Buku yang diterbitkan  masalah halaman  tidak ada masalah malah ada yang  12 lembar untuk anak-anak dalam mewarnai. Judul harus disesuaikan  dengan   apa  yang diharapkan   penerbit.

Di Indonesia pengarang buku untuk reperensinya sampai beberapa buku, maka harus ditulis referensinya dari buku apa? Tapi ada yang diambil dari satu buku maka disebut plagiator. 

Dalam menulis buku ada faktor internal dan ekternal. Masalah internal harus dihadapi dengan lingkungan sekitar, maka perbanyaklah menulis supaya kita tambah berkembang ilmunya dan tambah banyak buku yang akan diterbitkan.. Apabila ada yang syirik kepada kita masalah menulis abaikan saja. Dan masalah ekternal adalah hubungan dengan Penerbit Andi.

Menulislah  sebuah buku yang sesuai dengan kriteria penerbit, bangkitlah dengan harapan tentu akan tebiasa  menerangi sepanjang masa.

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dongkrak Kiat RA Kartini Di Era Milenial

                                                                                         Dongkrak kiat Raden Ajeng Kartini di Era Millinial ...